Dengan keindahan alam, budaya, kuliner, dan kearifan lokal yang khas, desa ini dapat menarik minat wisatawan baik dari warga Pati maupun warga luar Pati. Namun, potensi tersebut belum dimaksimalkan dengan baik, dan masih memerlukan upaya untuk mengembangkan desa tersebut menjadi tujuan wisata yang menarik dan berkelanjutan. Dengan potensi yang ada, Johnsen Hezron Gelora Kasih dari S-1 Administrasi Publik PSDKU K. Rembang sebagai Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023 melakukan penelitian dan penyusunan policy paper tentang strategi dan kebijakan desa wisata yang berkelanjutan di Desa Tayukulon. Program ini diinisiasi sebagai respons terhadap permintaan dari kepala desa yang telah mengusulkan pengembangan konsep desa wisata, namun masih merasa bingung mengenai arah dan konsep yang akan diambil untuk ke depannya. Selain itu, langkah ini diambil dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan melestarikan lingkungan alam di wilayah tersebut.
Policy paper yang disusun oleh mahasiswa KKN Undip ini merinci beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk mengembangkan desa wisata Tayukulon secara berkelanjutan. Beberapa poin utama dalam policy paper tersebut antara lain. Pertama, pengembangan identitas desa wisata, yaitu dengan mengembangkan brand dan nilai keunikan desa wisata untuk promosi dan pemasaran yang lebih efektif. Kedua, pengembangan fasilitas penunjang dengan mengembangkan fasilitas seperti toilet, tempat parkir, dan akses jalan. Ketiga, penguatan BUMDes, sehingga dapat mengembangkan beragam program edukasi dan pelatihan bagi masyarakat desa, seperti pertanian organik, kerajinan tangan tradisional, dan penyuluhan lingkungan. Selain itu, desa dapat menjalin kemitraan dengan komunitas lokal dan pelaku usaha di sekitar desa dan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Keempat, pembentukan POKDARWIS, salah satu cara untuk mengembangkan wisata adalah dengan membentuk “Kelompok Sadar Wisata” yang berperan dalam pengelolaan destinasi wisata, pelestarian alam dan budaya, pemasaran dan promosi, pelatihan dan pendidikan, partisipasi komunitas, kolaborasi dengan pihak terkait, pengukuran dan evaluasi, inovasi dan kreativitas. Kelima, pengembangan paket pariwisata berbasis alam dan budaya, yaitu dengan cara menggabungkan keindahan alam, kebudayaan lokal, dan kearifan lokal untuk mengembangkan paket wisata yang menarik. Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini, desa Tayukulon memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi desa wisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal, tetapi juga melestarikan budaya, alam, dan kearifan lokal yang dimilikinya.
Bapak Aries Junaidi, sebagai kepala desa Tayukulon mengungkapkan kesan dan harapannya terhadap upaya mahasiswa dalam menyusun policy paper ini. Dalam pernyataannya, beliau mengatakan, “Saya sangat berterima kasih kepada para mahasiswa KKN Undip yang telah mengambil inisiatif untuk membantu kami mengembangkan desa ini menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. Policy paper ini memberikan kami panduan yang sangat berharga dan inspirasi untuk melangkah ke depan. Lalu, saya juga akan berkolaborasi dengan Bappeda Kab, Pati untuk segera ditindaklanjuti terkait pengembangan desa wisata di Tayukulon”
Beliau juga menambahkan, “Harapan saya adalah agar langkah-langkah yang diusulkan dalam policy paper ini tidak hanya sekadar rencana, tetapi juga dapat diimplementasikan dengan sukses. Saya percaya bahwa dengan dukungan penuh dari masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait, Desa Wisata Tayukulon akan menjadi tempat yang menggabungkan keindahan alam dengan upaya pelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat lokal.”
Dalam acara gelar karya mahasiswa KKN Undip (13/8/23), Bapak Dr. Muhtar, SIP, MM sebagai Kepala Bappeda Pati yang didampingi oleh Bapak Dr. Teguh Yuwono, M. Pol. Admin sebagai Wakil Dekan 1 Fisip Undip menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras mahasiswa dalam menyusun policy paper yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Selanjutnya, mahasiswa bisa mengarahkan kepala desa untuk segera melapor kepada Bappeda Pati agar dapat dilakukan pembimbingan untuk menjadi sebuah desa wisata. Dengan semangat yang sama, para mahasiswa dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi untuk mewujudkan visi Desa Wisata Tayukulon yang berkelanjutan dan menjadi teladan bagi pengembangan pariwisata di wilayah lainnya.
0 Komentar